baby bindi kegirangan di atas kelotok |
untung baby bindi bisa bangun dengan ceria tanpa mewek-mewek. sepertinya dia tahu bahwa akan diajakin jalan-jalan. makanya, tetep fun meskipun masih ngantuk berat. buktinya, baru sekiar 10 menit di atas kelotok, bindi langsung tertidur lagi. hihiii...
destinasi utama kami adalah pasar terapung kuin di sungai barito. jujur nih, sebenarnya saya pengin ke pasar apung lok baintan, yang lebih rame dan padat. kayaknya seru buat difoto-foto. tapi karena pagi itu hujan dan jarak ke lok baintan (martapura) relatif lebih lama (hampir 1 jam perjalanan air), ya sudahlah ke kuin saja. sekalian liat monyet di pulau kembang.
ternyata pula, sudah makin jarang para penjual di pasar apung kuin. malah, banyakan kelotok wisatawan. haha...! padahal jaman dulu ke sini tahun 1994, pasar apung kuin cukup rame. kelotok kami sampe bersenggolan dengan yang lain. penjual-penjualnya banyak, aneka sayur dan wadai (kue-kue).
oh ya, saya juga sempet jajan kue untuk mengganjal perut yang kosong. nggak puas makan kue, dilanjut jajan soto banjar dan nasi kuning. eh, rupanya ada floating restaurant..! menunya beragam, soto, sate, nasi kuning, dll. pembeli juga bisa masuk ke atas perahu yang sudah disiapin meja dan bangku panjang. saya sih tetep makan di atas kelotok carteran kami, biar nggak repot ngangkat bindi.
setelah perut kenyang, barulah kami melanjutkan perjalanan ke pulau kembang, pulau yang dihuni monyet. lokasinya nggak jauh dari pasar kuin kok. sayangnya, hujan nggak juga reda. males banget mau turun. jadi kami cuma bisa menikmati monyet-monyet berlarian dari kejauhan. tapi baby bindi udah girang nggak karuan loh. dia tunjuk-tunjuk itu monyet-monyet sambil berseru-seru girang. apalagi ketika kami lemparin pisang, monyet-monyet itu berlarian turun ke air. lucuuu...!
No comments:
Post a Comment